“Terjadi gempa di yogya. Yang melibatkan yogya dan sekitarnya. Bagaimana dengan keluargamu nak???”.
Dengan cuek aku bales sms :
“Salah kali boz!!! Gunung merapi meletus atau gempa? Kasih info yang bener dong!!” kembali sms itu dijawab “GEMPA” jawaban singkat itu mengiyakan klo bener terjadi gempa karena saya tau saat bozku serius terjadi. Kontan aku kaget. Enggak lama kemudian sms & telp juga banyak berdatangan dari temen2, sodara.
Kepanikkan sayapun bertambah saat mencoba menghubungi keluarga saya yang tidak bisa terhubung. Tempat usaha ayah saya, temen2, karyawan ayah, semua tak bisa terhubung. Bayangan negatifpun ada dipikiran saya. Apalagi saat mendapat sms dari teman saya. Yang memberitahukan klo daerah bantul parang tritis rusak parah.
Untungnya, tak lama kemudian aku dapat telepon klo keluargaku di magelang enggak kena, hanya terasa getarannya saja dan tempat usaha ayahku selamat karena sudah seminggu ayahku tak lagi menempati tempat usahanya di Jl. Parang Tritis itu. Saya merasa lega ketika mendengar itu. Alhamdullilah saya dan keluarga masih dalam lindungan-Nya.
Tapi berita duka kembali saya dengar klo keluarga teman dekatku di Bantul. Rumahnya hancur, rubuh total padahal baru 3 bulan ditempati dengan bangunan baru padahal menghabiskan biaya yang besar. Kasihan banget mendengarnya.
Ketika saya melihat siaran di Metro TV. Saya benar-benar nggak tahan menahan tangis meneteskan air mata waktu melihat seorang wanita setengah baya menangis histeris karena ayahnya meninggal, seorang ibu kehilangan bayinya dan seorang nenek ditemukan meninggal di bawah reruntuhan rumahnya sendiri. Itu semua hanya gambar visual yang saya lihat di tv. Sungguh tak terbayangkan jika kita sendiri mengalaminya.
Selang 3 hari pasca gempa, saya diusulkan oleh atasan saya untuk mengikuti kunjungan salah satu partai ke yogya. Situasi disana sungguh sangat menyedihkan, karena mereka tidak memiliki tempat tinggal untuk berlindung dan bila malam tiba mereka kedinginan, karena tidak memiliki tempat untuk berteduh dan berkumpul dengan keluarga karena mereka hanya mengandalkan tenda-tenda yang disediakan oleh pemerintah setempat.
Terharu banget ketika melihat kondisi mereka saat itu. Terlihat betapa kuat mereka, meskipun raut muka mereka kelihatan letih tapi mereka masih bisa tertawa dan bercanda. Entah karena mereka sudah terbiasa dengan bencana atau karena kepasrahan mereka pada Yang Kuasa.
Saat kami mengunjungi salah satu tempat di pengungsian Tidak sedikit ibu-ibu yang menangis dengan kedatangan kami, mungkin mereka merasa lega bahwa masih ada yang peduli dengan mereka. Saya jadi merasa sangat berarti walaupun bantuan yang kami beri tidak seberapa, tapi dari ketulusan dan keikhlasan kami mudah-mudahan kami bisa sedikit mengurangi beban hidup mereka sementara, karena setelah bencana gempa ini teratasi masih banyak lagi yang harus mereka hadapi untuk menata kembali kehidupan mereka selama ini.
Disana saya juga mengalami kejadian yang tak pernah dilupakan. Aku melihat langsung seorang ibu – ibu separuh baya yang trauma akan gempa itu. Saat itu ibu2 itu tidur diatas truk. Dari bawah bak truknya digoyang-goyangkan oleh anak-anak kecil yang mungkin enggak tau apa2. ibu yang lagi tidurpun langsung terbangun dan teriak2 akan gempa susulan yang mengakibatkan aku beserta rombongan ikut panik dengan gempa susulan itu. Akupun berdiri diam menggandeng erat teman rombongan dan mengucap allahuakbar berkali-kali, pikiranku tak karuan juga saat itu. Saya sempat berpikiran klo saya akan mati hari itu. Saya berpikir pasti orang2 tidak mengenaliku karena KTPku ketinggalan di rumah. Bagaimana nanti dengan aku? Jenazahku dikubur massal nanti? Aku nyesel tadipagi aku enggak sholat subuh?? Dan bermacam2 pikiran lain. Tapi syukur alhamdullilah ternyata tidak terjadi gempa susulan. Teriakan tadi hanya trauma seorang ibu2 karena truk itu digoyang2kan oleh anak kecil. Nakal juga anak itu.He…. Kejadian tadi sampe sekarang masih suka dicritain.
Dengan melihat banyak sekali bencana akhir-akhir ini. Saatnya kita untuk lebih intropeksi diri. Menyadari untuk saling menolong dalam kesolidaritas berbangsa dan bernegara.
Semoga bencana yang melanda di negeri kita cepat berakhir seiring dengan doa-doa yang selalu kita panjatkan kepada Yang Maha Kuasa……amin…..
Thanks To : Potografer bajakan Mr. Pepeng Firmansyah :D
asli..
aku kembali merinding baca postinganmu, ber..
kenangan itu terlintas kemabli..
eh, bannernya?