Thursday, November 30, 2006
Seminar Tentang AIDS
1 Desember adalah peringatan hari AIDS sedunia.

Istilah HIV dan AIDS pasti sering banget kita dengar. Tapi sebenarnya seberapa ngerti sih kita sama HIV dan AIDS? Seberapa peduli sih kita dengan penyakit ini dan orang-orang yang sudah terkena AIDS? Kebetulan kemaren aq diajak ma nyokap bang akbar untuk menghadiri seminar mengenai AIDS. Beliau salah satu pemilik yayasan jdi dia dapet kehormatan untuk dateng di acara itu. Karena ga da acara aqpun ikut. Itung-itung wawasan baru karena aq sama sekali blom paham bener tentang penyakit itu.

Seperti sekarang ini, acara peringatan hari AIDS diadakan di mana-mana. Poster, spanduk, dan berbagai iklan layanan masyarakat memperingatkan kita tentang bahayanya penyakit ini. Tujuannya tentu saja agar jangan sampai kita tertular virus HIV dan AIDS yang sulit disembuhkan itu.
Tapi, bagaimana caranya agar kita terhindar dari AIDS? Apakah dengan menjauhi orang-orang yang kena AIDS?

Mungkin di antara kita banyak yang punya pikiran seperti aq waktu dulu. Berada dekat-dekat dengan penderita AIDS berarti punya risiko tinggi tertular AIDS. Apalagi makan dan minum dari piring dan gelas yang sama, makin cepat deh kita tertular.
Tentu saja pemikiran tersebut enggak benar sama sekali. Virus HIV yang menyebabkan AIDS enggak menular begitu mudahnya, tapi dengan cara-cara yang spesifik. Virus HIV hanya bisa menular lewat hubungan seksual, jarum suntik, dan transfusi darah. Soalnya virus HIV berada dalam cairan tubuh manusia, terutama pada darah, cairan sperma, dan cairan vagina. Menurut saya, flu malah penyakit yang mudah menular!! Soalnya dengan duduk bersebelahan, hadap-hadapan atau kita dideket mreka saat kondisi kita lemah engga sampe berjam-jam kita akan tertular. Ya ga??

Penderita AIDS atau orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Indonesia kebanyakan tertular virus tersebut lewat jarum suntik. Ketika memakai narkoba (setahuku biasanya putauw), mereka menggunakan jarum suntik yang sama secara bergantian karena mungkin ngirit. Salah satu saja di antara mereka mengidap virus HIV, maka yang lainnya punya risiko tertular virus tersebut. Inilah yang menyebabkan pencandu narkoba punya risiko paling tinggi tertular HIV/AIDS.

Mereka yang melakukan hubungan seks dengan berganti- ganti pasangan pun punya risiko yang tinggi tertular HIV karena virus HIV bisa menular lewat cairan sperma dan cairan vagina. Tapi, bukan berarti mereka yang melakukan hubungan seksual dengan pasangan tetap pasti sudah terhindar dari AIDS. Hasil penelitian United Nations Population Fund, State of World Population 2005 pasti bikin kita kaget. Sebanyak 80 persen dari wanita yang terinfeksi HIV di seluruh dunia tertular virus ini dari suami atau pasangan tetapnya! (gitu dech pokok’e)

Jadi, kesimpulannya, HIV/ AIDS enggak menular lewat udara, makanan, minuman, ataupun lewat sentuhan. Jadi, enggak beralasan tuh kita menjauhi pengidap HIV/AIDS. Kalau mau terhindar dari virus ini, ya jauhi narkoba dan seks sebelum nikah (jangan suka jajan sembarangan & gunakan kondom sebagai pengaman huahahaha….). Bukan dengan menjauhi orang yang sudah terinfeksi virus HIV/AIDS. Satu lagi pesen saya perlakukan ODHA seperti orang-rang yang lainnya, jangan dikasihani karena kebanyakan dari mereka enggak suka kalau kita menunjukkan rasa kasihan yang berlebihan. Itu akan membuat mereka merasa berbeda dan enggak mampu.


Pokoknya peringatan buat kamu-kamu semua yang suka melakukan itu (buat Anjar, Akbar, Mas Rizal, Deny dll (Rofik engga') huahaha.... perlu diperhatikan!!! )

Untuk ciri-ciri AIDS aq ga ngederin. Jadi ntar bagi yang tau kasih tau ke berlin. Yo!! Dapet pahala pasti…


Yo wisss capek………
Intinya anggep ODHA seperti layaknya orang sehat biasanya! Jangan melakukan hal-hal negative yang akan merugikan kita! OK!! Doain aja para dokter dan ahli yang lain menemukan obat yang mujarab buat penderita AIDS selain berdoa :p
 
posted by berlian ratnasari at 7:14 PM | Permalink |


1 Comments: